5 Jenis Kayu Terbaik Untuk Lantai Kayu Outdoor Paling Direkomendasikan Tukang

KLIKKAYU.COM – Dalam jagat perkayuan untuk outdoor, memilih jenis yang tepat seringkali bagaikan memilih pacar: harus , , tetapi juga punya pesona tersendiri. Kali ini kami akan mengajak Anda mengenali enam jenis lokal yang paling direkomendasikan tukang—mulai dari si jago tahan air hingga si ekonomis yang ramah kantong. Bersiaplah untuk menyelami dunia serat, warna, dan aroma yang bisa membuat teras, , atau decking Anda tampil menawan dan awet puluhan tahun.

1. Kayu Ulin: Si Jago Tahan Air

Ulin, yang sering disebut “besi alam”, memiliki reputasi luar biasa dalam ketahanan terhadap air, rayap, dan jamur. Menurut pengamat konstruksi lokal, Pak Darto Wijaya, “Ulin tak kenal kompromi; meski basah kuyup digenangi hujan tropis, Ulin tetap menegak gagah.” Seratnya padat dan berat, membuat Ulin jadi pilihan utama untuk dermaga, pinggir pantai, atau decking kolam renang.
Kami pernah mengamati satu jembatan di Kalimantan Selatan yang menggunakan Ulin sebagai tiang utama. Meskipun sudah berpuluh tahun berdiri, permukaannya masih rapi dan . Di tangan tukang berpengalaman, Ulin bisa diukir menjadi detail artistik tanpa kehilangan ketahanan alaminya.

2. Kayu Bangkirai: Raja Teras Outdoor

Potongan kayu Bangkirai untuk decking

sering mendapat julukan “raja teras” karena warnanya yang hangat keemasan dan kekuatannya yang setara dengan Ulin. Serat kayunya yang kasar justru menjadi nilai tambah—memberi tekstur antislip jika digunakan sebagai lantai luar ruangan.
Menurut Sandy, seorang tukang teras profesional di , “ gampang dibentuk dan dipasang. Warnanya memudar seiring waktu, tapi kalau dirawat pakai minyak khusus, ia bisa bertahan puluhan tahun.”
Di banyak cafe outdoor dan taman hotel, decking jadi primadona. Biayanya memang agak mahal, namun jika dibandingkan dengan umur pakainya, outdoor Anda bisa jadi jaminan tak lekang waktu.

Baca Juga :   Mengenal Lebih Dekat: Apa Itu Kayu Bengkirai?

3. Kayu Merbau: Si Gelap Berkarisma

Kayu Merbau eksotis

Dengan warna cokelat kemerahan yang mendalam, menampilkan kesan mewah sekaligus hangat. Ia tahan radiasi UV dan kelembapan, sehingga cocok untuk maupun decking. “Kayu itu punya karakter gelap yang memikat. Setiap seratnya seolah bercerita tentang ,” ujar Desi, arsitek lanskap muda di .
Namun, perhatikan proses finishing: kalau dibiarkan polos, permukaannya bisa menjadi agak kasar. Penggunaan cat atau pelitur kayu transparan sangat dianjurkan untuk melindungi warna alami dan meminimalkan retak halus akibat perubahan cuaca.

Baca Juga :   Mengenal Lebih Dekat: Apa Itu Kayu Bengkirai?

4. Kayu Keruing: Sahabat Tukang Hemat

Kayu Keruing dengan serat alami

Jika Ulin dan terasa pas di kantong, Keruing muncul sebagai opsi lebih ramah di dompet tanpa mengorbankan ketahanan. Seratnya lebih longgar, tetapi tetap keras dan awet. Biasanya tukang memadu-padankan Keruing dengan pelapis pelindung anti-air untuk penggunaan outdoor jangka panjang.
Adi, tukang kayu berpengalaman di , menuturkan, “ Keruing kompetitif, stoknya juga relatif melimpah. Project sederhana sampai pagar taman, banyak klien yang merengek minta Keruing karena harganya bersahabat.”

Baca Juga :   Rahasia Kayu Palet Jati Belanda yang Membuat Anda Terkejut - Lebih dari Sekadar Limbah Ekspor!

5. Kayu Kamper: Aromanya Menggoda

Berbeda dari lainnya, punya daya tarik unik: aroma khas yang harum seperti minyak kayu putih. Saat diletakkan di teras atau balkon, seolah-olah Anda membawa hutan ke rumah—udara segar langsung menyapa.
Secara kekuatan, lebih lunak dibanding Ulin dan , sehingga lebih mudah dipahat atau dipahat halus untuk artistik. Meski demikian, untuk permukaan lantai yang sering diinjak, perlu lapisan pelindung tambahan agar tak cepat tergores.
Banyak pengrajin di Jepara yang memanfaatkan karakter untuk pintu ukir, panel dinding, atau atap kecil. “ memberi sentuhan aroma natural yang sulit ditandingi. Pengunjung sering bertanya, ‘Ini harum apa ya?’” kenang Rini, pengusaha di Jepara.

Baca Juga :   Mengenal Lebih Dekat Keistimewaan Kayu Damar yang Harus Anda Ketahui

6. Kayu Meranti: Pilihan Ekonomis dan Serbaguna

, terutama merah dan putih, sering dipakai sebagai bahan konstruksi ringan dan murah meriah. Meskipun tak sekuat Ulin atau Bangkirai, cukup jika diberi pelindung yang tepat.
Menurut data asosiasi kayu lokal, konsumsi meningkat 20% dalam lima tahun terakhir karena harganya stabil dan pasokan mudah diperoleh. Untuk pagar, kursi taman, atau rak tanaman, Meranti bisa jadi jawaban bagi Anda yang ingin estetika kayu tanpa bikin kantong bolong.
Hal yang perlu diingat, Meranti rentan terhadap serangan jamur jika kelembapan tinggi. Rutin lakukan perawatan—seperti pengaplikasian wood preservative—agar umur pakai Meranti lebih panjang.

Baca Juga :   Info Terbaru Harga Kayu Bengkirai di Jakarta 2024

Setelah menjelajahi enam lokal terbaik untuk keperluan outdoor, kami menemukan satu kesimpulan utama: tidak ada “kayunya tukang” yang sempurna untuk segala kondisi. Ulin cocok bagi Anda yang mengutamakan ketahanan mutlak; Bangkirai menawarkan estetika dan antislip yang solid; memancarkan aura mewah; Keruing menyeimbangkan dan performa; memanjakan indra penciuman; dan Meranti hadir sebagai jawaban ekonomis.
Ke depan, dengan meningkatnya kesadaran akan sumber daya hutan yang lestari, penggunaan kayu lokal berkualitas diprediksi akan terus naik. Bagi tukang, desainer, maupun pemilik rumah, kunci sukses outdoor adalah memahami masing-masing kayu, lalu menyesuaikannya dengan kondisi iklim, fungsi, dan anggaran. Selamat memilih kayu terbaik—agar setiap jengkal ruangan luar terasa hangat, awet, dan memikat!