
KLIKKAYU.COM – Kalimantan Barat, dengan hutan hujan tropisnya yang luas, menyimpan kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Salah satunya adalah berbagai jenis kayu berkualitas tinggi yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dan bahkan didistribusikan ke berbagai wilayah di Indonesia.
Meskipun jenis kayu di hutan Kalimantan Barat sangat beragam, hanya beberapa yang populer digunakan untuk konstruksi bangunan dan pembuatan mebel. Tercatat ada tujuh jenis kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan menjadi primadona, meskipun harganya terbilang mahal.
Ancaman Punahnya Kayu Bernilai Tinggi
Popularitas kayu-kayu ini, sayangnya, berdampak pada kelestarian hutan. Eksploitasi hutan yang berlebihan untuk mencari kayu bernilai tinggi mengancam keberadaan jenis-jenis kayu tersebut.
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan.
7 Jenis Kayu Kalimantan Barat yang Bernilai Ekonomi Tinggi
Berikut adalah tujuh jenis kayu dari hutan Kalimantan Barat yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan banyak dicari:
1. Kayu Meranti
Kayu Meranti sangat dikenal di Kalimantan Barat dan memiliki beberapa varian seperti Meranti Merah, Putih, dan Kuning. Meskipun masih dapat ditemukan, kayu meranti semakin sulit dicari di hutan Kalimantan Barat.
Kayu Meranti Merah dapat tumbuh hingga 100 meter dan memiliki warna bervariasi, mulai dari putih, coklat pucat, merah jambu, hingga merah muda. Kayu ini sering digunakan untuk pembuatan kapal karena kekuatannya, sementara Meranti Putih lebih mudah didapatkan dengan kualitas yang baik.
2. Kayu Ulin (Belian)
Kayu Ulin atau Belian dikenal sebagai jenis kayu yang paling keras dan tahan lama. Banyak bangunan bersejarah di Kalimantan Barat, termasuk istana, yang menggunakan kayu Ulin sebagai bahan utama.
Kayu Ulin memiliki nama botanis *Eusideroxylon zwageri* dan termasuk dalam famili Lauraceae. Pohon Ulin dapat tumbuh hingga 35 meter dengan diameter 100 cm, memiliki kulit luar berwarna coklat kemerahan hingga coklat tua.
Kayu terasnya berwarna coklat hitam, sementara kayu gubalnya berwarna coklat kuning dengan batas yang jelas. Kayu Ulin sering digunakan sebagai tiang, balok kerangka bangunan, jembatan, lantai kayu, dinding kayu, dan mebel.
3. Kayu Bengkirai
Kayu Bengkirai juga populer di Kalimantan Barat dan memiliki nama botanis *Shorea laevis* dari famili Dipterocarpaceae. Dikenal juga dengan nama Anggelam atau Benuas, kayu Bengkirai dapat mencapai tinggi 50 meter dengan diameter lebih dari 100 cm.
Setelah dikeringkan, kayu teras Bengkirai berwarna kuning, sementara kayu gubalnya berwarna coklat pucat kekuningan. Kayu ini sering digunakan dalam proyek pembuatan jembatan, bantalan tiang listrik, bangunan, hingga perkapalan.
4. Kayu Balau
Kayu Balau mungkin kurang familiar bagi masyarakat umum, tetapi sangat dikenal oleh pekerja konstruksi. Sering digunakan sebagai bahan bangunan, kayu Balau dianggap sebagai salah satu jenis kayu dengan kualitas terbaik.
Pohon kayu Balau dapat tumbuh hingga 20 meter dengan diameter 160 cm. Warna kayu teras Balau adalah coklat muda atau kuning, sedangkan kayu gubalnya lebih muda dengan tekstur lebih halus dibandingkan Bengkirai dan permukaan yang mengkilap.
5. Kayu Kapur
Kayu Kapur memiliki nama lain Ampadu, Ampalang, atau Awang Tanet, tergantung daerahnya. Pohon kayu Kapur dapat mencapai tinggi 35 hingga 45 meter dengan diameter mencapai 80 cm.
Kayu terasnya berwarna merah atau coklat, sedangkan kayu gubalnya berwarna coklat hampir putih. Kayu Kapur sering digunakan untuk konstruksi rumah dan industri mebel karena mudah dipotong.
6. Kayu Keruing
Kayu Keruing banyak didistribusikan ke Pulau Jawa dan memiliki nama botanis *Dipterocarpus* dari famili Dipterocarpaceae. Di Kalimantan, kayu ini dikenal dengan nama Anderi, Ansurai, atau Tempurau.
Pohon Keruing dapat tumbuh hingga 50 meter dengan diameter hingga 120 cm. Kayu terasnya berwarna coklat merah atau coklat kelabu, sedangkan kayu gubalnya berwarna kuning atau coklat semu dengan tekstur kasar.
Kayu Keruing sering digunakan sebagai konstruksi bangunan, rangka lantai, dan dinding. Namun, perlu pengawetan jika digunakan di daerah lembab. Proses finishing kayu ini membutuhkan usaha lebih karena permukaan yang licin dan aroma resin yang kuat.
7. Kayu Merbau
Kayu Merbau adalah salah satu jenis kayu favorit yang kini semakin sulit ditemukan dan harganya lebih mahal. Pohon kayu Merbau dapat tumbuh hingga 40 meter dengan diameter batang pohon 100 cm.
Kulit luarnya berwarna kelabu atau coklat muda, sedangkan kayu terasnya berwarna coklat gelap dan kayu gubalnya berwarna kuning muda dengan tebal mencapai 5 cm. Kayu Merbau banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan dan lantai kayu, tetapi membutuhkan pisau yang tajam karena tingkat kekerasannya yang tinggi.
Kelestarian hutan Kalimantan Barat adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan pengelolaan hutan yang berkelanjutan, kita dapat memastikan ketersediaan kayu berkualitas tinggi di masa depan.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa saja jenis kayu yang bernilai tinggi di Kalimantan Barat?
Terdapat tujuh jenis kayu yang bernilai tinggi, yaitu Meranti, Ulin (Belian), Bengkirai, Balau, Kapur, Keruing, dan Merbau.
Mengapa kayu Ulin sangat istimewa?
Kayu Ulin sangat keras, tahan lama, dan sering digunakan dalam bangunan bersejarah di Kalimantan Barat.
Apa saja kegunaan kayu Bengkirai?
Kayu Bengkirai sering digunakan dalam proyek jembatan, bantalan tiang listrik, bangunan, dan perkapalan.
Mengapa penting menjaga kelestarian hutan Kalimantan Barat?
Untuk memastikan ketersediaan kayu berkualitas tinggi di masa depan dan menjaga keseimbangan ekosistem.