
KLIKKAYU.COM – Kayu merupakan salah satu material paling serbaguna dalam konstruksi dan furnitur. Di antara berbagai jenis kayu, kayu suren dan kayu jati sering dibandingkan karena karakteristiknya yang unik. Artikel ini menganalisis perbandingan keduanya berdasarkan kekuatan, keawetan, harga, serta dukungan riset ilmiah.
1. Kekuatan dan Keawetan
Menurut penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM) dari Departemen Kehutanan pada 2020, kayu jati memiliki kekuatan lentur hingga 120 MPa, lebih tinggi dibanding kayu suren yang mencapai 85 MPa. Selain itu, kayu jati mengandung minyak alami dan silika yang membuatnya tahan rayap dan jamur, dengan tingkat keawetan 40-60 tahun tanpa perawatan intensif. Sementara itu, kayu suren memiliki keawetan 15-25 tahun dan membutuhkan treatment kimia untuk meningkatkan ketahanannya.
2. Harga dan Ketersediaan
Kayu jati dikenal sebagai kayu premium dengan harga Rp 15-30 juta per m³, tergantung kualitas dan usia tebang. Sebaliknya, kayu suren lebih terjangkau di kisaran Rp 3-7 juta per m³. Namun, studi Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2021 menyatakan bahwa populasi jati alam semakin langka, sehingga suren sering dipilih sebagai alternatif ekonomis untuk proyek skala besar.
3. Aplikasi dalam Konstruksi dan Furnitur
Karena kepadatannya, kayu jati cocok untuk furnitur mewah, lantai parket, dan struktur bangunan berat. Sementara suren banyak digunakan untuk kerangka pintu, kusen jendela, dan furniture sederhana. Penelitian Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2019 menunjukkan bahwa suren memiliki stabilitas dimensi baik jika dikeringkan dengan kadar air di bawah 12%, mengurangi risiko penyusutan.
4. Dampak Lingkungan
Kayu jati membutuhkan waktu tumbuh 40-60 tahun, sedangkan suren dapat dipanen dalam 10-15 tahun. Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), budidaya suren lebih berkelanjutan untuk memenuhi permintaan kayu tanpa deforestasi masif.
Kayu jati unggul dalam kekuatan dan keawetan, tetapi harganya mahal dan ketersediaannya terbatas. Kayu suren lebih ekonomis dan cepat tumbuh, meski memerlukan perawatan ekstra. Pilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan proyek, anggaran, dan pertimbangan lingkungan.
Dengan data dari berbagai universitas terkemuka, artikel ini memberikan pandangan objektif untuk membantu Anda memilih material terbaik.***