20 230602171119berita10822

KLIKKAYU.COM – di , yang dulunya menjadi ciri khas daerah, kini mengalami penurunan yang signifikan. Data dari Dinas , Perikanan, dan Peternakan (Dislutkanak) menunjukkan bahwa dari 60 yang pernah ada, saat ini hanya 17 yang masih beroperasi.

Kondisi ini menandakan kemerosotan di . Masa kejayaan industri ini terjadi sekitar tahun 2011, ketika menjadi salah satu sentra terbaik dan terbesar di .

Faktor Penyebab Kemunduran Industri Galangan Kapal

Kepala Tukang , Tarsono, menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Ia menyampaikan hal ini saat ditemui di , Kecamatan , pada Jumat, 2 Juni .

Menurut Tarsono, sepinya permintaan dan dampak pandemi Covid-19 menjadi penyebab utama banyak galangan yang terpaksa menutup usahanya. Pandemi Covid-19 memberikan pengaruh besar bagi mereka, perhitungan dan keuntungan omzet sekarang mengalami penurunan.

Baca Juga :   Harga Kayu Kamper 6x12 di Jayapura: Panduan Terkini 2024

Tarsono menambahkan bahwa produksi setiap galangan saat ini hanya sekitar 4 unit per tahun, yang dianggap cukup lumayan dalam kondisi saat ini. Dahulu, di masa jayanya, produksi bisa jauh lebih banyak.

Baca Juga :   Harga Kayu Kamper 6x12 di Jayapura: Panduan Terkini 2024

Keistimewaan Kapal Buatan Batang

Meskipun mengalami penurunan, di tetap dikenal sebagai salah satu pembuat dengan kualitas terbaik. Kapal-kapal buatan memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari kapal-kapal lain.

“Keistimewaan galangan kapal di adalah, kapalnya awet bisa melaut beberapa tahun, pengerjaannya juga sangat teliti,” ungkap Tarsono. Ketelitian dalam pengerjaan menjadi kunci utama kualitas kapal buatan .

Jenis Kapal dan Material yang Digunakan

, salah satu yang masih bertahan, berlokasi di sungai Sambong. Saat ini, mereka tengah mengerjakan permintaan 4 kapal berbagai jenis.

Tarsono menjelaskan bahwa beberapa jenis kapal yang biasa dibuat di antaranya adalah , kursin, cumi, dan cantrang. yang digunakan adalah dan laban yang didatangkan dari .

Baca Juga :   Harga Kayu Merbau 1 Kubik Terbaru di Indonesia: Panduan Lengkap

Setiap jenis kapal memiliki waktu pengerjaan yang berbeda. Kapal jenis cakalang dengan ukuran 160 GT membutuhkan waktu sekitar 1,5 hingga 2 tahun dengan melibatkan 20 orang pekerja.

Baca Juga :   Info Terupdate Harga Kayu Balau per Meter di Indonesia

Jangkauan Pemasaran yang Luas

Pemesan kapal buatan berasal dari berbagai daerah di . Mulai dari Tegal, Juwana, Cilacap, , hingga , menunjukkan reputasi kualitas yang telah terbangun.

Satu unit kapal lengkap siap berangkat dijual dengan mencapai Rp18 miliar. yang fantastis ini sepadan dengan kualitas dan ketahanan kapal yang ditawarkan.

Kapal yang dibuat di Kabupaten Batang memang dikenal dengan kualitas terbaik. Keunggulannya terletak pada pengerjaan yang teliti dan kapal yang bisa bertahan hingga 25 tahun.

Kualitas ini menjadi daya tarik utama bagi para pemesan kapal dari berbagai daerah. Diharapkan, dengan menjaga kualitas, di Batang dapat kembali bangkit dan berjaya seperti dulu.

Baca Juga :   Supplier Kayu Kruing Jakarta Terpercaya | Produk Berkualitas dari Kami

 

Baca Juga :   Kayu Bengkirai: Primadona Konstruksi dan Furniture dengan Kualitas Unggul

Pertanyaan Umum (FAQ)

Mengapa industri galangan kapal di Batang mengalami penurunan?

Penurunan disebabkan oleh beberapa faktor seperti sepinya permintaan dan dampak pandemi Covid-19 yang mempengaruhi perhitungan kapal dan keuntungan omzet.

Apa yang menjadi keistimewaan kapal buatan Batang?

Keistimewaan kapal buatan Batang adalah ketahanannya yang bisa melaut selama bertahun-tahun dan pengerjaannya yang sangat teliti.

Jenis kapal apa saja yang biasa dibuat di galangan kapal Batang?

Beberapa jenis kapal yang biasa dibuat antara lain , kursin, cumi, dan cantrang.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu kapal cakalang?

Untuk membuat satu berukuran 160 GT dibutuhkan waktu sekitar 1,5 hingga 2 tahun dengan melibatkan 20 orang pekerja.

Berapa harga satu unit kapal lengkap siap berangkat dari Batang?

Satu unit kapal lengkap siap berangkat dijual dengan mencapai Rp18 miliar.