KLIKKAYU.COM – Sumber daya alam Indonesia sangat berharga karena keanekaragaman hayatinya yang luar biasa. Kayu kulim, atau Scorodocarpus borneensis, adalah aset berharga yang dimiliki.
Dalam artikel ini, kita akan membahas identifikasi kayu ini secara menyeluruh, termasuk nama komersial, penyebaran, karakteristik fisik, dan kegunaan.
Nama lokal untuk kayu kulim mencerminkan keragaman geografis dan budaya Indonesia. Di Sumatera, kayu ini disebut bawang, kulim, atau rengon.
Di Kalimantan, kayu ini disebut ansam, bawang, cepeluk, jaui, kudur, dan marsindu. Di luar Indonesia, kayu ini disebut sebagai kulim di Prancis, Jerman, Italia, Malaysia, Belanda, Spanyol, dan Amerika Serikat, atau bawang hutan di Sabah.
Kayu kulim diberi nama ilmiah Scorodocarpus borneensis (Baill.) Becc, dan termasuk dalam keluarga Olacaceae. Pohon ini tersebar di Sumatra dan Kalimantan, tumbuh subur di hutan hujan tropis dengan ketinggian hingga 300 m di atas permukaan laut.
Karakter Fisik Kayu Kulim
Kulim adalah jenis pohon arsitektural yang dapat mencapai ketinggian hingga tiga puluh meter, dengan batang bebas cabang yang dapat mencapai dua puluh meter, dan kulit luarnya berwarna abu-abu kecokelatan atau merah-kecokelatan dengan alur tipis yang terkelupas.
Kayu hati (heartwood) memiliki inti merah tua atau cokelat keabu-abuan yang sedikit keunguan, sedangkan kayu alburnum (sapwood) berwarna kuning atau merah dengan batas yang jelas dari inti kayu.
Struktur dan Keunggulan Kayu Kulim
Kayu kulim memiliki tekstur sedang halus dengan serat kayu yang saling terkait atau berombak.
Permukaan kayunya halus saat disentuh, dan dalam kondisi udara kering, kepadatannya 0,73–1,08. Kayak ini kuat, terutama pada inti kayu, tetapi alburnumnya lebih tahan terhadap perawatan.
Penggunaan Kayu Kulim dan Manfaatnya
Kulim memiliki banyak keuntungan dalam berbagai bidang. Kayu ini banyak digunakan untuk membuat jembatan, tiang utilitas, tiang telepon, dan bangunan rumah.
Kayu ini populer untuk proyek infrastruktur yang membutuhkan bahan yang kokoh dan tahan lama karena kelasnya yang tinggi dan tahan lama.
Namun, perlu diperhatikan bahwa kayu kulim memiliki kecenderungan retak yang cukup tinggi dan cenderung mengalami pembengkakan dan penyusutan yang signifikan.
Dunia kayu kulim Indonesia dibahas dalam fokus artikel ini. Dalam industri kayu Indonesia, kayu kulim membawa kekayaan dan keberagaman, dari nama-nama yang beragam hingga karakteristik fisiknya yang unik.
Kulim telah menjadi bahan yang diandalkan dalam proyek konstruksi penting karena kekuatan dan ketahanan yang dimilikinya.
Pemahaman yang lebih baik tentang kayu kulim membuat kita semakin menghargai keanekaragaman alam Indonesia yang tak ternilai.