KLIKKAYU.COM – Kempas, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Koompassia malaccensis, adalah salah satu jenis pohon dari keluarga Fabaceae yang memiliki berbagai manfaat, terutama dalam konstruksi berat. Meskipun demikian, pohon ini menghadapi tantangan dalam hal konservasi dan pemanfaatan yang bijak.
Kempas adalah jenis pohon yang cukup dikenal di Indonesia, terutama di Sumatra, Bangka, Belitung, dan Kalimantan. Pohon ini terkenal karena kekuatannya yang tinggi, meskipun ada beberapa tantangan dalam pengolahannya. Artikel ini akan membahas berbagai aspek terkait kempas, mulai dari klasifikasi ilmiah hingga pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
Klasifikasi Ilmiah Kempas
Pohon kempas termasuk dalam:
- Kerajaan: Plantae
- Tracheophyta
- Angiospermae
- Eudikotil
- Rosid
- Ordo: Fabales
- Famili: Fabaceae
- Genus: Koompassia
- Spesies: K. malaccensis
Kempas juga dikenal dengan nama binomial Koompassia malaccensis, pertama kali dideskripsikan oleh Maingay ex Benth.
Ciri-Ciri Fisik
Kempas adalah pohon besar yang dapat tumbuh hingga setinggi 30 meter. Daun kempas bersifat majemuk, menyirip dengan 5-8 anak daun berbentuk bundar telur. Buahnya berupa polong yang tidak pecah meskipun sudah masak, dan berkembang biak melalui biji. Pohon ini tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian maksimal 600 meter di atas permukaan laut, dan lebih suka tanah kering.
Pemanfaatan Kayu Kempas
Kayu kempas memiliki kelas kekuatan II-I dan kelas keawetan IV-III. Pemanfaatannya mencakup:
- Konstruksi Berat: Kayu kempas banyak digunakan untuk konstruksi berat seperti bantalan kereta api dan bangunan kerangka pintu. Namun, karena sifatnya yang keras dan agak asam, kayu ini dapat menyebabkan karat pada logam.
- Pengolahan Kayu: Kayu kempas sukar dibubut tetapi bisa diserut dengan mesin hingga halus meskipun agak berbulu. Permukaan kayu bisa menjadi halus jika diampelas dengan baik, meskipun perlu didempul sebelum dipelitur. Kayu ini juga bisa dibor, dibuat lubang persegi, dan dibentuk dengan baik.
- Keterbatasan Penggunaan: Kekerasan yang sangat tinggi tetapi keawetan yang rendah membuat kayu kempas jarang digunakan untuk mebel atau bahan bangunan yang lain. Pohon muda yang belum memiliki kayu teras tidak digunakan karena kayu gubalnya sama sekali tidak awet.
Tantangan Konservasi
Menurut IUCN, kempas tergolong dalam kategori “Tergantung Konservasi“. Hal ini berarti bahwa keberadaan kempas sangat dipengaruhi oleh upaya konservasi. Tanpa konservasi yang tepat, keberadaan pohon ini di alam liar bisa terancam.
Kempas adalah pohon dengan banyak manfaat terutama dalam konstruksi berat. Meskipun demikian, tantangan dalam pengolahan dan konservasi harus dihadapi dengan bijak. Melalui upaya konservasi yang tepat dan pemanfaatan yang bertanggung jawab, kita bisa memastikan keberlanjutan pohon kempas bagi generasi mendatang.
Pemahaman yang mendalam tentang karakteristik dan pemanfaatan kempas bisa menjadi langkah awal dalam menjaga kelestariannya. Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan pohon kempas untuk masa depan yang lebih baik.***