kayu kulim atau kayu bawang

– Pernahkah Anda mendengar tentang pohon yang beraroma bawang? adalah sebutan lain untuk kulim, yaitu sejenis pohon yang kayunya dimanfaatkan dan banyak ditemukan di wilayah Semenanjung Malaya, Sumatra, dan .

Pohon ini memiliki ciri khas aroma bawang yang cukup sehingga mudah dikenali. Karena keunikannya ini, nama pohon seringkali diabadikan sebagai nama tempat, terutama di daerah .

Sebagai contoh, terdapat dua desa yang menggunakan nama ini: , sebuah desa yang terletak di Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Selatan, . Selain itu, ada juga desa yang berada di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Selatan.

Baca Juga :   Menggali Potensi Kayu Gelam di Jakarta: Kualitas dan Ketersediaan Terjamin

Keberadaan , atau yang lebih dikenal dengan , menjadi pengingat akan kekayaan dan keunikan flora . Aroma bawang yang khas bukan hanya menjadi identitas unik dari pohon ini, tetapi juga menjadi penanda budaya yang melekat pada masyarakat lokal.

Baca Juga :   Kisaran Harga Kayu Damar Laut per Kubik : Keunggulan, Penggunaan, dan  Tips Membeli 

Penggunaan nama “ Bawang” sebagai nama tempat, seperti pada dua desa di Selatan, menunjukkan betapa dekatnya hubungan antara masyarakat dengan alam di sekitarnya. Kehadiran kulim di wilayah Semenanjung Malaya, Sumatra, dan Kalimantan, menegaskan pentingnya menjaga kelestarian hutan sebagai sumber daya alam yang berharga.

Melalui kulim yang bijaksana dan pelestarian habitatnya, kita dapat memastikan bahwa aroma khas bawang akan terus menjadi bagian dari warisan alam dan budaya yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang.***

Baca Juga :   Mengenal Kayu Laban yang Populer dari Kalimantan