KLIKKAYU.COM – Pelajari potensi pohon kulim (Scorodocarpus borneensis Becc.) di Hutan Gelawan Kampar, Riau, termasuk struktur tegakan, volume kayu, pemanfaatan, dan faktor yang memengaruhi kelangkaannya.
Tingkat Pohon Kulim yang Mengkhawatirkan
Pohon kulim (Scorodocarpus borneensis Becc.) merupakan salah satu spesies pohon penting di hutan dataran rendah Sumatera. Di Riau, pohon ini banyak ditemukan di Hutan Gelawan Kampar. Kajian yang dilakukan pada tahun 2001 menunjukkan bahwa struktur tegakan pohon kulim di Hutan Gelawan Kampar tidak normal. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah pohon yang lebih banyak dibandingkan dengan permudaan.
Analisis vegetasi menunjukkan bahwa tingkat pohon kulim di seluruh jalur ukur mencapai 42%, tiang 18%, pancang 14%, dan semai 26%. Kondisi ini dikhawatirkan karena menunjukkan regenerasi yang tidak optimal dan dapat berakibat pada penurunan populasi pohon kulim di masa depan.
Potensi Kayu Kulim yang Besar, Terancam Eksploitasi Berlebihan
Meskipun struktur tegaknya tidak ideal, Hutan Gelawan Kampar masih menyimpan potensi kayu kulim yang besar. Diperkirakan terdapat 367.287 m3 kayu kulim dengan diameter lebih dari 20 cm dan 186.344 m3 kayu kulim dengan diameter lebih dari 50 cm.
Potensi ini, sayangnya, terancam oleh eksploitasi berlebihan tanpa diimbangi dengan upaya regenerasi. Kayu kulim banyak dimanfaatkan untuk industri perkapalan dan bangunan di Kabupaten Kampar, dengan konsumsi mencapai 23.366 m3 per tahun.
Dengan laju konsumsi tersebut, diprediksikan bahwa kayu kulim dengan diameter lebih dari 50 cm di hutan alam hanya akan mampu bertahan hingga 8 tahun.
Faktor-Faktor yang Memperparah Kelangkaan Pohon Kulim
Selain eksploitasi berlebihan, beberapa faktor lain juga berkontribusi terhadap kelangkaan pohon kulim di Kabupaten Kampar. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Konversi hutan: Hutan alam diubah menjadi lahan lain, seperti perkebunan dan permukiman, sehingga mengurangi habitat pohon kulim.
- Hama: Hama yang menyerang dan memakan buah kulim dapat menghambat proses regenerasi alami.
- Kurangnya kesadaran masyarakat: Masyarakat belum sepenuhnya menyadari pentingnya menjaga kelestarian pohon kulim.
Upaya Pelestarian yang Diperlukan
Untuk mengatasi kelangkaan pohon kulim di Kabupaten Kampar, diperlukan upaya pelestarian yang terpadu dan berkelanjutan. Upaya-upaya tersebut antara lain:
- Penegakan hukum: Pemerintah perlu menegakkan hukum secara tegas terhadap pelaku pembalakan liar dan perusakan hutan.
- Reboisasi: Melakukan penanaman pohon kulim di area yang telah terdegradasi.
- Penelitian: Melakukan penelitian untuk mengembangkan teknik budidaya pohon kulim yang lebih efisien dan berkelanjutan.
- Penyuluhan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian pohon kulim.
Pohon kulim memiliki potensi ekonomi yang besar bagi masyarakat di Kabupaten Kampar. Namun, eksploitasi berlebihan dan faktor-faktor lain telah menyebabkan kelangkaan pohon ini. Upaya pelestarian yang terpadu dan berkelanjutan diperlukan untuk menjaga kelestarian pohon kulim dan memastikan manfaatnya dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan masa depan.
#pohonkulim #hutan gelawan #kampar #riau #kelestarianhutan #potensikayu #eksploitasi #pelestarian #penegakanhukum #reboisasi #penelitian #penyuluhan